Setelah
anda mengetahui tingkat kecerdasan orang-orang Yahudi dan keunggulan mereka
dari bangsa-bangsa lain, pada bab ini anda akan diajak untuk menyingkap
berbagai rahasia yang tersembunyi di balik kecerdasan orang-orang Yahudi yang
mahadahsyat. Akan tetapi, terlebih dahulu Anda perlu menanamkan Mindset (Pola
Pikir) bahwa kecerdasan orang-orang Yahudi bukan semata-mata karena takdir,
apalagi kebetulan, namun kecerdasan mereka muncul karena proses alamiah.
A. Mendengarkan
dan Bermain Musik
Rahasia
pertama yang melatarbelakangi kecerdasan orang-orang Yahudi yang harus anda
ketahui yaitu tentang perawatan atau pembinaan kecerdasan otak bayi sejak dalam
kandungan yang dilakukan oleh orang tua, Khususnya ibu. Artinya, orang Yahudi
dapat tumbuh cerdas karena mereka sudah terdidik untuk menjadi manusia cerdas
sejak masih dalam kandungan sang ibu.
Para
ibu golongan Yahudi terbiasa-sudah menjadi budaya Yahudi-untuk selalu
mempersiapkan kecerdasan anak-anak mereka sejak awal kelahiran. Sebagai contoh,
di Negara-negara Yahudi seperti Israel, bila seorang ibu mengetahui bahwa
dirinya sedang hamil, maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk merangsang
kecerdasan sang janin yang ada dalam perutnya. Banyak cara yang dilakukan untuk
merangsang kecerdasan otak sang janin, salah satunya dengan membiasakan diri
berdendang, menyanyi, bermain music, atau sekedar mendengarkan music. Para ibu
dikalangan Yahudi melakukan kebiasaan itu dengan tekun dan sabar. mereka pandai
membagi waktu antara tugas rumah tangga dan bermain music, demi perkembangan
otak bayi dalam kandungan mereka.
music
yang dimainkan atau didengarkan adalah music-musik berirama syahdu, menyegarkan
pikiran, dan menambah semangat psikologis, sehingga mampu merangsang kecerdasan
otak janin. Bahkan, di antara ibu hamil ada yang merangsang janin dalam
kandungannya dengan music-musik klasik. kebiasaan ini dilakukan oleh para ibu
kalangan Yahudi secara turun temurun. Entah tindakan seperti itu dilakukan
hanya sekadar berdasarkan kebiasaan dan budaya Yahudi, atau sebenarnya mereka
mengetahui secara medis bahwa music sangat berpengaruh terhadap kecerdasan
janin dalam kandungan. Tetapi yang jelas, kebiasaan para ibu dikalangan Yahudi
tersebut sesuai dengan kaidah kedokteran, yaitu music yang dimainkan atau
didengarkan oleh ibu hamil dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung
janin dalam kandungan. Bahkan, music juga dapat merangsang pemanbahan berat
janin.
Karena
bayi-bayi yang dilahirkan dari golongan Yahudi mendapat terapi music sejak
dalam kandungan ibunya, maka perkembangan fisik bayi-bayi Yahudi pun lebih
cepat dibandingkan dengan bayi-bayi bangsa lain yang belum membudayakan terapi
music terhadap janin. Dampak positif lainnya dari terapi music ini adalah dapat
meningkatkan daya tahan janin dari berbagai macam penyakit. Bayi-bayi Yahudi
yang mendengar music sejak dalam kandungan, memiliki daya tahan jauh lebih kuat
daripada bayi yang tidak pernah diperdengarkan music sama sekali.
Sudah
menjdai tabiat orang Yahudi bahwa setiap anak yang lahir harus pandai, cerdas,
dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Anak yang lahir
dari kalangan Yahudi harus memiliki otak cemerlang dan mampu menghasilkan karya
spektakuler, seakan-akan mereka merasa malu bila anak yang mereka lahirkan
bodoh. Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa lain yang hanya puas bila melihat
bayinya lahir dengan selamat, tanpa ada cacat sedikitpun, serta terlihat tampan
atau cantik. Bangsa Yahudi justru lebih mementingkan otak daripada keindahan fisik
semata.
Untuk
mendapatkan bayi yang cerdas, orang-orang Yahudi tidak hanya mementingkan
makanan yang bergizi dan berprotein tinggi saja. Tetapi, yang lebih penting
dari itu adalah rangsangan kecerdasan otak bayi semenjak bayi masih dalam
kandungan, dan rangsangan yang paling tepat adalah dengan terapi music.
B. Mengerjakan
Soal Matematika
Selain
bermain dan mendengarkan music, yang dilakukan oleh ibu hamil dikalangan Yahudi
untuk memacu kecerdasan otak bayi sejak dalam kandungan adalah dengan membeli buku
matematika untuk kemudian mengerjakan soal-soal di dalamnya bersama suami. Bila
anda berkunjung ke Negara yang di huni oleh mayoritas orang Yahudi, seperti
Israel, maka anda akan menjumpai para ibu hamil-pada umumnya-yang membawa buku
matematika kemana pun mereka pergi.
Anda
tidak perlu heran, kerana itu adalah kebiasaan kaum ibu hamil bangsa Yahudi
untuk merangsang kecerdasan otak calon anak-anak mereka. saat mereka
mengerjakan soal matematika, pada hakikatnya mereka sedang melatih otak bayi
yang ada di dalam kandungan mereka agar tumbuh genius, cerdas, dan mempunyai
kecekatan berpikir yang cemerlang. Dengan cara ini, jangan heran bila orang
Yahudi bisa melahirkan manusia secerdas Mark Zukerberg yang berhasil mendirikan
situs jejaring social, Facebook, atau Sergey Mikhailovich Brin yang berhasil
menciptakan situs pencari terbesar di dunia, Google.
Para
ibu hamil Yahudi tersebut tidak merasa bosan ataupun lelah membawa buku
matematika dan mengerjakan soal-soal yang ada didalamnya selama Sembilan bulan
hingga sijabang bayi lahir ke dunia. Nyaris kita tidak pernah menemukan
kebiasaan semacam itu dilakukan oleh ibu-ibu hamil lainnya, kecuali ibu-ibu
bangsa Yahudi.
Jelas
sekali bahwa kebiasaan mengerjakan soal-soal matematika tersebut dimaksudkan
agar kecerdasan otak bayi bisa terlahir dengan pikiran cemerlang. Tradisi yang
dilakukan olah kaum ibu bangsa Yahudi yang sedang hamil ini memberikan gambaran
kepada kita bahwa seorang anak harus sudah mulai diberi pendidikan sejak dalam
kandungan.
C. Makanan
Para Ibu Yahudi saat Hamil
Selain
mendengarkan music dan mengerjakan soal-soal matematika, kebiasaan yang selalu
dilakukan oleh para ibu kalangan bangsa Yahudi saat mengandung adalah memakan
kacang badam. Di samping kacang badam, mereka juga senang mengkomsumsi kurma
dan susu. Ketiga jenis makanan ini memang sangat bagus untuk pertumbuhan otak
bayi saat masih di dalam kandungan. Tampak perbedaan yang mencolok antara bayi
yang lahir dari seorang ibu yang mengonsumsi sari-sari vitamin kacang badam,
kurma, dan susu, dengan bayi yang lahir dari rahim seorang ibu yang tidak
pernah mengonsumsi ketiga jenis makanan itu. Jadi jangan heran bila orang-orang
Yahudi cerdas, sedangkan bangsa-bangsa lain tidak secerdas mereka.
Selain
kacang badam, kurma, dan susu, para ibu hamil bangsa Yahudi juga memperbanyak
komsumsi roti, ikan dan daging. Ikan yang banyak mengandung protein sangat
berguna untuk pertumbuhan otak jika dikonsumsi dengan menyisihkan kepalanya.
Roti dan ikan tersebut dikonsumsi bersama salad yang sudah dicampur dengan
kacang badam dan berbagai jenis kacang-kacangan yang masih segar. Para ibu
hamil bangsa Yahudi sangat gemar mengonsumsi ikan tanpa kepala dan daging
setiap hari, bahkan setiap kali makan, sampai si jabang bayi lahir. Tetapi,
ikan dan daging tidak pernah dimakan dalam satu waktu yang bersamaan. mereka
mengerti betul bahwa memakan daging dan ikan secara bersamaaan tidak baik untuk
kesehatan, bahkan justru akan menurunkan pertumbuhan bayi yang masih di dalam
kandungannya. Dalam teori kedokteran, memang dipastikan bahwa daging ikan
sangat baik untuk pertumbuhan otak anak, Tetapi, tidak semua bagian dari ikan
baik untuk otak. Sebab, nyatanya kepala ikan mengandung senyawa kimia yang justru
dapat mengganggu pertumbuhan otak bayi dalam kandungan.
Inilah
tradisi turun-temurun yang dilakukan para wanita Yahudi saat mengandung untuk
menjaga pertumbuhan otak sang jabang bayi. Entah sejak kapan mereka terbiasa
dengan tradisi semacam itu, yang jelas hingga saat ini kebiasaan itu dianggap
sebagai kewajiban tak tertulis bagi para ibu yang sedang hamil. Jika ada
seorang wanita hamil yang tidak melakukan tradisi tersebut, maka ia akan
dikucilkan karena dianggap bakal melahirkan generasi Yahudi yang bodoh.
Selain
itu, saat hamil, para wanita Yahudi juga mempunyai tradisi mengonsumsi pil
minyak ikan. Mereka menyadari-sesuai dengan teori medis-bahwa para wanita hamil
yang mengonsumsi suplemen minyak ikan setiap hari dapat hindarkan bayi yang
dikandung dari risiko kelemahan otak termasuk juga gangguan penyakit mental.
Maka,
jika ada pertanyaan mengenai apa saja makanan sehari-hari para wanita hamil
dikalangan Yahudi, tentu jawabannya adalah kacang badam, kurma, susu, roti,
ikan, daging, dan pil minyak ikan. Setiap hari, baik setipa kali makan pagi,
siang, ataupun malam, bahkan waktu santai sekalipun para wanita hamil di
kalangan Yahudi selalu mengonsumsi jenis makanan tersebut. tujuannya bukan
untuk membuat si jabang bayi terlahir tampan, cantik, ataupun rupawan melainkan
agar mereka lahir menjadi manusia supercerdas.
Satu
lagi yang terlupakan oleh para wanita hamil di kalangan Yahudi adalah
buah-buahan. Para wanita hamil di kalangan Yahudi senang membelanjakan uang
mereka untuk membeli buah sebagai teman santai setiap hari. Setiap kali mereka
mereka pergi ke took, pasar, swalayan, pasti tidak ketinggalan untuk
membeli buah. Biasanya, mereka akan
membeli banyak buah dalam satu kali belanja sebagai persediaan esok hari dan
lusa.
satu
hal yang membedakan antara bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lainnya terkait
konsumsi buah adalah waktu memakannya. Bila bangsa-bangsa lain-pada
umumnya-mengonsumsi buah setelah makan sebagai makanan pencuci mulut, maka
orang-orang Yahudi justru sebaliknya. Para wanita hamil dikalangan Yahudi akan
menyantap buah sebelum makan makanan pokok, seperti nasi, roti, atau makanan
yang banyak mengandung karbohidrat lainnya. Jadi, bangsa Yahudi tidak
menganggap bahwa buah-buahan hanya sekadar sarana pencuci mulut, melainkan
sumber gizi dan kekuatan otak yang utama.
D. Menjauhi
Asap Rokok
Di
kalangan orang-orang Yahudi memang ada yang gemar merokok, namun jumlahnya
tidak lebih dari 5% total penduduk Yahudi. Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa
lain yang hampir seluruh generasi mudanya adalah pengisap rokok, bahkan
sebagian dari mereka juga gemar mengisap ganja atau obat-obatan terlarang
lainnya. Di kalangan Yahudi, rokok dianggap sebagai sesuatu yang menjijikan,
berbahaya, bahkan tabu-meskipun sebagian di antara mereka pada kenyataannya ada
mengisap rokok.
Meskipun
sebagian orang Yahudi ada yang merokok, namun satu hal yang patut dihargai
adalah apabila ada seorang wanita hamil, maka nyaris tidak aka nada orang yang
mengisap rokok disekitar wanita tersebut dalam jarak minimal 15 meter. Bahkan,
yang lebih menakjubkan lagi adalah apabila ada seorang istri yang sedang hamil
sedangkan suaminya adalah seorang perokok, maka sang suami akan berhenti
merokok sama sekali selama sang istri mengandung. Ia akan merokok lagi apabila
anaknya telah lahir dan menginjak usia tujuh tahun, Jadi, seorang ibu hamil
tidak akan pernah merasakan asap rokok sedikitpun selama mengandung dan hidung
si anak tidak akan pernah mencium bau asap rokok sejak dalam kandungan hingga
usia tujuh tahun.
Tradisi
semacam ini telah mengakar kuat di kalangan Yahudi dan tidak hanya dilakukan
oleh keluarga tertentu, tetapi oleh semua warga Yahudi. apabila seorang perokok
melihat ada seorang wanita hamil di tepi jalan raya, maka orang itu akan
mematikan rokoknya meskipun ia tidak mengenal wanita hamil tersebut. Demikian
pula para pria pecandu rokok biasanya akan berhenti total dari merokok apabila istrinya hamil.
Kebiasaan merokok mereka akan hilang dengan sendirinya secara pelan-pelan sejak
istrinya mengandung hingga sang anak lahir sampai berumur tujuh tahun. Setelah
itu, biasanya mereka merasa malas untuk mengisap rokok lagi.
Fakta
lain yang membedakan bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lainnya adalah tidak
akan pernah ditemukan orang merokok di dalam angkutan umum, seperti taksi, bus,
atau kereta api, walaupun kelas ekonomi. Tidak adanya orang merokok didalam
kendaraan umum tersebut bukan karena adanya ketentuan hukum di kalangan Yahudi,
tetapi semata-mata karena kebiasaan dan kesadaran mereka pribadi. Mereka
melakukan hal itu karena khawatir jika di dalam angkutan umum tersebut ada
wanita yang sedang hamil. Bandingkan dengan Indonesia, di mana-mana terdapat
asap rokok. Jangankan di kendaraan umum, di rumah sakit pun masih sering kita
jumpai asap rokok.
Tradisi
orang-orang Yahudi ini memang sangat selaras dengan pandangan ilmu kesehatan
bahwa nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada
gen. Dengan kata lain, manusia yang dilahirkan dari keluarga perokok pasati
akan menjadi manusia bodoh atau setidak-tidaknya lemah secara intelektual.
bersambung
ke part 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar