24 Maret 2016

Kupas Tuntas Rahasia Belajar Orang Yahudi Part 3

Setelah anda mengetahui tingkat kecerdasan orang-orang Yahudi dan keunggulan mereka dari bangsa-bangsa lain, pada bab ini anda akan diajak untuk menyingkap berbagai rahasia yang tersembunyi di balik kecerdasan orang-orang Yahudi yang mahadahsyat. Akan tetapi, terlebih dahulu Anda perlu menanamkan Mindset (Pola Pikir) bahwa kecerdasan orang-orang Yahudi bukan semata-mata karena takdir, apalagi kebetulan, namun kecerdasan mereka muncul karena proses alamiah.
A.     Mendengarkan dan Bermain Musik
Rahasia pertama yang melatarbelakangi kecerdasan orang-orang Yahudi yang harus anda ketahui yaitu tentang perawatan atau pembinaan kecerdasan otak bayi sejak dalam kandungan yang dilakukan oleh orang tua, Khususnya ibu. Artinya, orang Yahudi dapat tumbuh cerdas karena mereka sudah terdidik untuk menjadi manusia cerdas sejak masih dalam kandungan sang ibu.
Para ibu golongan Yahudi terbiasa-sudah menjadi budaya Yahudi-untuk selalu mempersiapkan kecerdasan anak-anak mereka sejak awal kelahiran. Sebagai contoh, di Negara-negara Yahudi seperti Israel, bila seorang ibu mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk merangsang kecerdasan sang janin yang ada dalam perutnya. Banyak cara yang dilakukan untuk merangsang kecerdasan otak sang janin, salah satunya dengan membiasakan diri berdendang, menyanyi, bermain music, atau sekedar mendengarkan music. Para ibu dikalangan Yahudi melakukan kebiasaan itu dengan tekun dan sabar. mereka pandai membagi waktu antara tugas rumah tangga dan bermain music, demi perkembangan otak bayi dalam kandungan mereka.
music yang dimainkan atau didengarkan adalah music-musik berirama syahdu, menyegarkan pikiran, dan menambah semangat psikologis, sehingga mampu merangsang kecerdasan otak janin. Bahkan, di antara ibu hamil ada yang merangsang janin dalam kandungannya dengan music-musik klasik. kebiasaan ini dilakukan oleh para ibu kalangan Yahudi secara turun temurun. Entah tindakan seperti itu dilakukan hanya sekadar berdasarkan kebiasaan dan budaya Yahudi, atau sebenarnya mereka mengetahui secara medis bahwa music sangat berpengaruh terhadap kecerdasan janin dalam kandungan. Tetapi yang jelas, kebiasaan para ibu dikalangan Yahudi tersebut sesuai dengan kaidah kedokteran, yaitu music yang dimainkan atau didengarkan oleh ibu hamil dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dalam kandungan. Bahkan, music juga dapat merangsang pemanbahan berat janin.
Karena bayi-bayi yang dilahirkan dari golongan Yahudi mendapat terapi music sejak dalam kandungan ibunya, maka perkembangan fisik bayi-bayi Yahudi pun lebih cepat dibandingkan dengan bayi-bayi bangsa lain yang belum membudayakan terapi music terhadap janin. Dampak positif lainnya dari terapi music ini adalah dapat meningkatkan daya tahan janin dari berbagai macam penyakit. Bayi-bayi Yahudi yang mendengar music sejak dalam kandungan, memiliki daya tahan jauh lebih kuat daripada bayi yang tidak pernah diperdengarkan music sama sekali.
Sudah menjdai tabiat orang Yahudi bahwa setiap anak yang lahir harus pandai, cerdas, dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Anak yang lahir dari kalangan Yahudi harus memiliki otak cemerlang dan mampu menghasilkan karya spektakuler, seakan-akan mereka merasa malu bila anak yang mereka lahirkan bodoh. Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa lain yang hanya puas bila melihat bayinya lahir dengan selamat, tanpa ada cacat sedikitpun, serta terlihat tampan atau cantik. Bangsa Yahudi justru lebih mementingkan otak daripada keindahan fisik semata.
Untuk mendapatkan bayi yang cerdas, orang-orang Yahudi tidak hanya mementingkan makanan yang bergizi dan berprotein tinggi saja. Tetapi, yang lebih penting dari itu adalah rangsangan kecerdasan otak bayi semenjak bayi masih dalam kandungan, dan rangsangan yang paling tepat adalah dengan terapi music.
B.     Mengerjakan Soal Matematika
Selain bermain dan mendengarkan music, yang dilakukan oleh ibu hamil dikalangan Yahudi untuk memacu kecerdasan otak bayi sejak dalam kandungan adalah dengan membeli buku matematika untuk kemudian mengerjakan soal-soal di dalamnya bersama suami. Bila anda berkunjung ke Negara yang di huni oleh mayoritas orang Yahudi, seperti Israel, maka anda akan menjumpai para ibu hamil-pada umumnya-yang membawa buku matematika kemana pun mereka pergi.
Anda tidak perlu heran, kerana itu adalah kebiasaan kaum ibu hamil bangsa Yahudi untuk merangsang kecerdasan otak calon anak-anak mereka. saat mereka mengerjakan soal matematika, pada hakikatnya mereka sedang melatih otak bayi yang ada di dalam kandungan mereka agar tumbuh genius, cerdas, dan mempunyai kecekatan berpikir yang cemerlang. Dengan cara ini, jangan heran bila orang Yahudi bisa melahirkan manusia secerdas Mark Zukerberg yang berhasil mendirikan situs jejaring social, Facebook, atau Sergey Mikhailovich Brin yang berhasil menciptakan situs pencari terbesar di dunia, Google.
Para ibu hamil Yahudi tersebut tidak merasa bosan ataupun lelah membawa buku matematika dan mengerjakan soal-soal yang ada didalamnya selama Sembilan bulan hingga sijabang bayi lahir ke dunia. Nyaris kita tidak pernah menemukan kebiasaan semacam itu dilakukan oleh ibu-ibu hamil lainnya, kecuali ibu-ibu bangsa Yahudi.
Jelas sekali bahwa kebiasaan mengerjakan soal-soal matematika tersebut dimaksudkan agar kecerdasan otak bayi bisa terlahir dengan pikiran cemerlang. Tradisi yang dilakukan olah kaum ibu bangsa Yahudi yang sedang hamil ini memberikan gambaran kepada kita bahwa seorang anak harus sudah mulai diberi pendidikan sejak dalam kandungan.
C.     Makanan Para Ibu Yahudi saat Hamil
Selain mendengarkan music dan mengerjakan soal-soal matematika, kebiasaan yang selalu dilakukan oleh para ibu kalangan bangsa Yahudi saat mengandung adalah memakan kacang badam. Di samping kacang badam, mereka juga senang mengkomsumsi kurma dan susu. Ketiga jenis makanan ini memang sangat bagus untuk pertumbuhan otak bayi saat masih di dalam kandungan. Tampak perbedaan yang mencolok antara bayi yang lahir dari seorang ibu yang mengonsumsi sari-sari vitamin kacang badam, kurma, dan susu, dengan bayi yang lahir dari rahim seorang ibu yang tidak pernah mengonsumsi ketiga jenis makanan itu. Jadi jangan heran bila orang-orang Yahudi cerdas, sedangkan bangsa-bangsa lain tidak secerdas mereka.
Selain kacang badam, kurma, dan susu, para ibu hamil bangsa Yahudi juga memperbanyak komsumsi roti, ikan dan daging. Ikan yang banyak mengandung protein sangat berguna untuk pertumbuhan otak jika dikonsumsi dengan menyisihkan kepalanya. Roti dan ikan tersebut dikonsumsi bersama salad yang sudah dicampur dengan kacang badam dan berbagai jenis kacang-kacangan yang masih segar. Para ibu hamil bangsa Yahudi sangat gemar mengonsumsi ikan tanpa kepala dan daging setiap hari, bahkan setiap kali makan, sampai si jabang bayi lahir. Tetapi, ikan dan daging tidak pernah dimakan dalam satu waktu yang bersamaan. mereka mengerti betul bahwa memakan daging dan ikan secara bersamaaan tidak baik untuk kesehatan, bahkan justru akan menurunkan pertumbuhan bayi yang masih di dalam kandungannya. Dalam teori kedokteran, memang dipastikan bahwa daging ikan sangat baik untuk pertumbuhan otak anak, Tetapi, tidak semua bagian dari ikan baik untuk otak. Sebab, nyatanya kepala ikan mengandung senyawa kimia yang justru dapat mengganggu pertumbuhan otak bayi dalam kandungan.
Inilah tradisi turun-temurun yang dilakukan para wanita Yahudi saat mengandung untuk menjaga pertumbuhan otak sang jabang bayi. Entah sejak kapan mereka terbiasa dengan tradisi semacam itu, yang jelas hingga saat ini kebiasaan itu dianggap sebagai kewajiban tak tertulis bagi para ibu yang sedang hamil. Jika ada seorang wanita hamil yang tidak melakukan tradisi tersebut, maka ia akan dikucilkan karena dianggap bakal melahirkan generasi Yahudi yang bodoh.
Selain itu, saat hamil, para wanita Yahudi juga mempunyai tradisi mengonsumsi pil minyak ikan. Mereka menyadari-sesuai dengan teori medis-bahwa para wanita hamil yang mengonsumsi suplemen minyak ikan setiap hari dapat hindarkan bayi yang dikandung dari risiko kelemahan otak termasuk juga gangguan penyakit mental.
Maka, jika ada pertanyaan mengenai apa saja makanan sehari-hari para wanita hamil dikalangan Yahudi, tentu jawabannya adalah kacang badam, kurma, susu, roti, ikan, daging, dan pil minyak ikan. Setiap hari, baik setipa kali makan pagi, siang, ataupun malam, bahkan waktu santai sekalipun para wanita hamil di kalangan Yahudi selalu mengonsumsi jenis makanan tersebut. tujuannya bukan untuk membuat si jabang bayi terlahir tampan, cantik, ataupun rupawan melainkan agar mereka lahir menjadi manusia supercerdas.
Satu lagi yang terlupakan oleh para wanita hamil di kalangan Yahudi adalah buah-buahan. Para wanita hamil di kalangan Yahudi senang membelanjakan uang mereka untuk membeli buah sebagai teman santai setiap hari. Setiap kali mereka mereka pergi ke took, pasar, swalayan, pasti tidak ketinggalan untuk membeli  buah. Biasanya, mereka akan membeli banyak buah dalam satu kali belanja sebagai persediaan esok hari dan lusa.
satu hal yang membedakan antara bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lainnya terkait konsumsi buah adalah waktu memakannya. Bila bangsa-bangsa lain-pada umumnya-mengonsumsi buah setelah makan sebagai makanan pencuci mulut, maka orang-orang Yahudi justru sebaliknya. Para wanita hamil dikalangan Yahudi akan menyantap buah sebelum makan makanan pokok, seperti nasi, roti, atau makanan yang banyak mengandung karbohidrat lainnya. Jadi, bangsa Yahudi tidak menganggap bahwa buah-buahan hanya sekadar sarana pencuci mulut, melainkan sumber gizi dan kekuatan otak yang utama.
D.     Menjauhi Asap Rokok
Di kalangan orang-orang Yahudi memang ada yang gemar merokok, namun jumlahnya tidak lebih dari 5% total penduduk Yahudi. Berbeda halnya dengan bangsa-bangsa lain yang hampir seluruh generasi mudanya adalah pengisap rokok, bahkan sebagian dari mereka juga gemar mengisap ganja atau obat-obatan terlarang lainnya. Di kalangan Yahudi, rokok dianggap sebagai sesuatu yang menjijikan, berbahaya, bahkan tabu-meskipun sebagian di antara mereka pada kenyataannya ada mengisap rokok.
Meskipun sebagian orang Yahudi ada yang merokok, namun satu hal yang patut dihargai adalah apabila ada seorang wanita hamil, maka nyaris tidak aka nada orang yang mengisap rokok disekitar wanita tersebut dalam jarak minimal 15 meter. Bahkan, yang lebih menakjubkan lagi adalah apabila ada seorang istri yang sedang hamil sedangkan suaminya adalah seorang perokok, maka sang suami akan berhenti merokok sama sekali selama sang istri mengandung. Ia akan merokok lagi apabila anaknya telah lahir dan menginjak usia tujuh tahun, Jadi, seorang ibu hamil tidak akan pernah merasakan asap rokok sedikitpun selama mengandung dan hidung si anak tidak akan pernah mencium bau asap rokok sejak dalam kandungan hingga usia tujuh tahun.
Tradisi semacam ini telah mengakar kuat di kalangan Yahudi dan tidak hanya dilakukan oleh keluarga tertentu, tetapi oleh semua warga Yahudi. apabila seorang perokok melihat ada seorang wanita hamil di tepi jalan raya, maka orang itu akan mematikan rokoknya meskipun ia tidak mengenal wanita hamil tersebut. Demikian pula para pria pecandu rokok biasanya akan berhenti total  dari merokok apabila istrinya hamil. Kebiasaan merokok mereka akan hilang dengan sendirinya secara pelan-pelan sejak istrinya mengandung hingga sang anak lahir sampai berumur tujuh tahun. Setelah itu, biasanya mereka merasa malas untuk mengisap rokok lagi.
Fakta lain yang membedakan bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lainnya adalah tidak akan pernah ditemukan orang merokok di dalam angkutan umum, seperti taksi, bus, atau kereta api, walaupun kelas ekonomi. Tidak adanya orang merokok didalam kendaraan umum tersebut bukan karena adanya ketentuan hukum di kalangan Yahudi, tetapi semata-mata karena kebiasaan dan kesadaran mereka pribadi. Mereka melakukan hal itu karena khawatir jika di dalam angkutan umum tersebut ada wanita yang sedang hamil. Bandingkan dengan Indonesia, di mana-mana terdapat asap rokok. Jangankan di kendaraan umum, di rumah sakit pun masih sering kita jumpai asap rokok. 
Tradisi orang-orang Yahudi ini memang sangat selaras dengan pandangan ilmu kesehatan bahwa nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Dengan kata lain, manusia yang dilahirkan dari keluarga perokok pasati akan menjadi manusia bodoh atau setidak-tidaknya lemah secara intelektual.

 bersambung ke part 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar